Categories Opini

Kewajiban Nabi Muhammad Menyampaikan Agama Islam

Allah subhanahu wa ta’ala telah berfirman, “Wahai Rasul! Sampaikanlah apa yang diturunkan Tuhanmu kepadamu. Jika tidak engkau lakukan (apa yang diperintahkan itu) berarti engkau tidak menyampaikan amanat-Nya. Dan Allah memelihara engkau dari (gangguan) manusia. Sungguh, Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir. Katakanlah (Muhammad), “Wahai Ahli Kitab! Kamu tidak dipandang beragama sedikitpun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil dan (Al-Qur’an) yang diturunkan Tuhanmu kepadamu.” Dan apa yang diturunkan Tuhanmu kepadamu pasti akan membuat banyak di antara mereka lebih durhaka dan lebih ingkar, maka janganlah engkau berputus asa terhadap orang-orang kafir itu.

Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang Yahudi, Saabi’in dan orang Nashrani, barangsiapa beriman kepada Allah, kepada hari kemudian dan berbuat kebajikan, maka tidak ada rasa khawatir padanya dan mereka tidak bersedih hati. Sesungguhnya Kami telah mengambil perjanjian dari Bani Israel, dan telah Kami utus kepada mereka rasul-rasul. Tetapi setiap rasul datang kepada mereka dengan membawa apa yang tidak sesuai dengan keinginan mereka, (maka) sebagian (dari rasul itu) mereka dustakan dan sebagian yang lain mereka bunuh. Dan mereka mengira bahwa tidak akan terjadi bencana apa pun (terhadap mereka dengan membunuh nabi-nabi itu), karena itu mereka menjadi buta dan tuli, kemudian Allah menerima taubat mereka, lalu banyak di antara mereka buta dan tuli. Dan Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan.” (QS. Al-Ma’idah [5]: 67-71).

Agama sebelum Muhammad merupakan dasar dari agama yang dibawa Nabi Muhammad karena Islam merupakan penyempurnaan agama-agama sebelumnya. Oleh karena mereka melihat Al-Qur’an dengan kaca mata permusuhan dan kefanatikan, bertambah-tambahlah kefanatikan dan kedurhakaan mereka. Memang ada segolongan kecil dari mereka yang memelihara ajaran Tauhid, yang cinta kepada kebenaran; mereka inilah orang yang memandang Al-Qur’an dengan kesadaran karena mereka meyakini bahwa Al-Qur’an itu sebenarnya dari Tuhan mereka dan bahwa Nabi yang Al-Qur’an diturunkan kepadanya adalah Nabi yang terakhir yang tertulis dalam kitab-kitab mereka, sehingga mereka itu beriman kepada Muhammad seperti ulama-ulama Yahudi dan Najasyi dan kalangan Nashrani.

Begitulah, semua rasul Allah datang dengan risalahnya untuk menyelamatkan manusia. Diutusnya Rasul terakhir ini merupakan pengabulan atas doa Nabi Ibrahim tatkala meminta dengan mengiba kepada Allah, “Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka seorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka Al-Kitab (Al-Qur’an) dan hikmah serta menyucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.” (QS. Al-Baqarah [2]: 129). Wallahu alam bish-shawwab.

-Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

-Wakil Ketua I Majelis Pendidikan Pengurus Besar Al-Washliyah.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *