Liputanbanua.com, Banjarmasin
Masih banyak hal yang harus FKUB lakukan ke depan, terutama bagaimana upaya merangkul generasi muda (GM) agar mereka lebih memahami konsep dan isu-isu tentang kerukunan.
Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kalsel, Drs H Ilham Masykuri Hamdie MAg mengatakan hal itu kepada liputanbanua.com usai
Refleksi Kerujunan Umat Beragama Tahun 2024 di Studi RRI Banjarmasin, Sabtu (21/12/2024).
Menurut dari kondang ini, program pihaknya ke depan mestilah lebih banyak ke upaya pendekatan kepada GM, karena GM merupakan bagian besar dari masyarakat.
“Mereka, GM, akan kita dekati dan sentuh dengan idiom-idiom kekinian yang tentu lebih nyambung, lebih konek dengan jiwa dan pikiran mereka,” ujar anak ulama besar Kalsel tsb.
Diapun berharap, dengan pendekatan melalui idiom-idiom baru itu, nantinya GM bisa lebih perhatian terhadap isu-isu agama dan kerukunan umat beragama.
“Sejatinya kita maju bersama dengan semangat bahwa agama itu erat dengan humanisme dan sikap tolerans, bukan sebaliknya, radikal dan intolerans,” ujarnya.
Ilham tidak sependapat jika ada pihak yang mengatakan GM sudah meninggalkan agama. “Yang terjadi ya seperti yang saya katakan di atas, terkait idiom-idiom yang belum nyambung saja,” tegasnya.
Sebelumnya ia katakan, refleksi ini oerenungan atas tindakan FKUB Kalsel selama tahun 2024. Ini bukan habya mendiskusikan kerukunan pada hiasan bibir, tetapi pada inklusi, terbuka pada setiap gol ongan tanpa memandang asalnusul etnik dan agama.
“Biasanyandalam sebuah refleksi ada tentang kesuksesan-kesuksesan, tetapi kita tidak ke sana, kita perencanaan, apakah sudah ada di garis yang benar, sudah on the track?”ucap Ilham saat memberi sambutan pada Pembukaan Refleksi tersebut.
Dia akui peringkat kerukunan Kalsel belum memuaskan, masih berada di urutan ke-20. Untuk Kota Banjarmasin, dia harapkan ke depan bisa menjangkau peringkat 10 besar sebagai kota tolerans.
Refleksi diikuti oleh puluhan wakil ormas-ormas keagamaan dengan menghadirkan pembicara dari kalangan agamawan muda, Khairullah Zain, sineas muda Banua Munur Shadikin, BASA Kalimantan Wiki, Hudan Nur, dan Artartpreneur muda, Novyandi Saputra dengan dipandu oleh aktivis LK3 Norhalis Majid. (Lil)